RAKYAT.NEWS, LIFESTYLE – Coklat kacang menjadi salah satu camilan khas yang sangat digemari oleh masyarakat. Biasanya dijual di warung pinggir jalan, pasar tradisional, atau bahkan di toko-toko modern. Namun, tahukah Anda bahwa asal-usul coklat kacang?.

Sejarah coklat kacang sebenarnya berasal dari Amerika Selatan, tepatnya dari negara Meksiko dan Peru. Pada zaman kerajaan Aztec, biji kakao digunakan sebagai alat tukar barter. Baru pada awal abad ke-16, biji kakao dibawa ke Eropa oleh Christopher Columbus dan kemudian menjadi populer di seluruh benua. Perkembangan teknologi di Eropa kemudian memungkinkan coklat kakao dijadikan coklat yang kita kenal saat ini.

Sementara itu, kacang tanah, bahan utama coklat kacang, sebenarnya berasal dari Amerika Selatan juga. Kacang tanah diperkenalkan ke Afrika pada abad ke-16 oleh para pedagang Arab dan kemudian disebarluaskan ke seluruh dunia.

Sejak saat itu, India dan Amerika Serikat menjadi produsen kacang tanah terbesar di dunia, sedangkan Indonesia hanya menjadi negara pengimpor kacang tanah. Namun, meski bukan negara produsen kacang tanah, Indonesia berhasil menciptakan coklat kacang yang lezat dan menjadi populer di seluruh negeri.

Coklat kacang mulai populer di pulau Jawa pada masa kolonial Belanda ketika para penjajah Belanda membawa kacang tanah ke Indonesia. Mereka mengolah kacang tanah menjadi camilan sederhana yang dinamakan “pinda kaas” (“kacang keju” dalam bahasa Belanda). Namun, orang Indonesia memodifikasi camilan tersebut dengan menambahkan gula, garam, dan bumbu lainnya. Dalam beberapa tahun, camilan ini menjadi terkenal sebagai coklat kacang.

Hingga kini, coklat kacang tetap menjadi camilan populer di berbagai daerah di Indonesia, meskipun cara pembuatannya bervariasi. Beberapa penjual coklat kacang menambahkan bahan-bahan tambahan seperti wijen, cabe, atau keju untuk memberikan sentuhan khas pada camilan mereka.