Sehat, Rakyat News – Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap penyakit diare pada Hari Raya Idulfitri atau selepas Ramadan nanti. Hal ini disebabkan adanya perubahan pola makan pada saat Lebaran dari sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan KBB drg Primantini mengatakan, pada bulan puasa, masyarakat terbiasa tidak makan dan minum dalam waktu yang panjang. Sementara saat Lebaran, mereka bisa makan sepuasnya.

“Ada kecenderungan balas dendam saat hari raya. Yang tadinya biasa menahan lapar jadi bisa makan apa saja. Ini bisa menimbulkan penyakit jika makanan tidak diperhatikan gizinya,” ujar Primantini di Ngamprah, Selasa, 20 Juni 2017.

Saat Lebaran, dia menuturkan, keluarga biasanya menyajikan makanan bersantan. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan itu akan menyebabkan pencernaan terganggu.

Tak hanya itu, makanan pedas dan tidak bersih juga rentan menimbulkan diare. Selain itu, tidak mencuci tangan saat akan makan juga bisa menyebabkan tubuh terserang diare.

Untuk menghindari penyakit tersebut, Primantini mengimbau agar masyarakat mengonsumsi makanan seperlunya saat Lebaran nanti. “Dan jangan lupa, jaga kebersihan makanan serta lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit,” katanya.

Akibat perubahan pola makan yang tidak seimbang ini, menurut Primantini, jumlah pasien di rumah sakit umum daerah cenderung meningkat pasca-Lebaran. Tidak terkendalinya makanan saat mudik juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien.

Saat mudik, lanjut dia, para pengendara motor memang biasanya hanya memakan makanan di tempat istirahat ataupun di warung-warung di pinggir jalan yang belum tentu terjamin kesehatannya. Selain itu, perjalanan panjang selama mudik ditambah faktor cuaca juga memengaruhi daya tahan tubuh pemudik.

Dengan kondisi itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan kondisi kesehatan mereka saat melakukan perjalanan jauh, seperti saat mudik nanti. Selain itu, juga harus diperhatikan asupan makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.