Personil Hikayat Official, Hasan, mengungkapkan bahwa dirinya mengharapkan jika kelompok seni musik religius ini mampu berkiprah lebih jauh di dunia hiburan tanah air.

“Semoga Hikayat Official berkembang dan menjadi representasi kelompok seni religius dari Indonesia Timur. Serta mampu berkiprah di jagad hiburan tanah air seperti halnya kelompok musik religi lainnya,” jelasnya.

Hasan juga menjelaskan, bahwa merupakan langkah yang tidak muda untuk tetap bertahan dan eksis di usia tim yang baru seumur jagung seperti sekarang ini. Sehingga, ia juga berharap, jika dirinya beserta teman-teman Hikayat Official lainnya mampu membuat karya atau lagu sendiri.

“Selain itu, berharapka bisaki juga membuat karya dan merilis lagu-lagu sendiri,” harap Hasan.

Pilihan Musik

Membangun eksistensi sebagai kelompok musik kreatif di Kota Makassar tentu tidak mudah. Apalagi membawakan musik khas arab atau akrab disebut lagu ‘padang pasir’, memiliki tantangan tersendiri di tengah gempuran lalulintas media sosial, di mana individu atau kelompok dapat dengan mudah populer hanya menyanyikan kembali sebuah lagu karya milik orang lain (cover lagu).

Hikayat Official sendiri kerap mebawakan lagu-lagu yang memiliki muatan sholawat dan sanjungan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW seperti karya penyanyi tersohor berdarah Lebanon, Maher Zain.

Selain itu karya-karya Mesut Kurts, Nancy Ajram dan bahkan lagu-lagu penyanyi legendaris Ummu Kulsum menjadi referensi kelompok yang mulai menggunakan nama Hikayat pada akhir tahun 2023 kemarin ini.

Terdapat kekhasan tersendiri dalam musik arab yang membuat genre ini memiliki keunikan serta tingkat kesulitan dalam menyanyikan dan memainkan instrumennya. Di dalamnya terdapat nada atau irama yang biasa dipakai para qori-qoriah pada saat membaca ayat Al-qur’an dengan gaya tilawah.