RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Paruh akhir dekade tahun 2010 hingga 2020 di Kota Makassar, tumbuh ragam kelompok-kelompok seni religius yang lebih terkonsentrasi pada jenis musik pengiring lagu-lagu sholawat dan sejenis qasidah modern seperti tim hadroh marawis dan gambus.

Tidak dapat dipungkiri, proses tumbuh kembang komunitas itu tentu ditopang oleh keberadaan para anak muda yang kerap mengisi pentas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) atau biasa disebut qori atau qoriah, yakni sebuah seni melagukan ayat-ayat suci Al-qur’an yang digelar sekali setahun hingga ke panggung nasional.

Salah satunya adalah kelompok seni musik religius, Hikayat Official, setelah sebuah video sholawatan bersama berjudul ‘Busyrolana x Salamulloh’ diupload pada salah satu akun media sosial TikTok yang telah ditonton lebih dari enam juta penonton dan telah dibagikan netizen sebanyak enam belas ribu kali pada akhir desember 2023 lalu.

Hal ini tentu menjadi pijakan awal yang positif bagi sekelompok anak muda beranggotakan 7 orang ini, yang terdiri dari 3 orang vokalis yakni Sinwan Thohir, Azizah Luthfiah Syam, Nurul Asyfiyah Suardi, Ahmad Faiz Nur pemain darbuka, Hasan selaku pemain drum dan Afdhal pemain gambus.

Melalui video viral itu, mereka lalu dipercaya untuk mengisi sejumlah acara-acara keagamaan. Kesempatan mengisi acara itu didapatkan lewat relasi pertemanan dan juga Event Orgenizer yang bernuansa islam yang ada di Kota Makassar.

Selain menjadi pengisi hajatan keagamaan, beberapa dari mereka juga sebagai pelantun ayat-ayat dengan lagu tilawah yang indah dalam Al-qur’an, menjadi imam tarawih tiap bulan ramadhan, menggemakan syair-syair sholawat dalam kitab Al-barzanji, serta sumber daya dan skill memainkan beberapa alat musik.

Secara harfiah, Hikayat dapat berarti kisah atau cerita perjalanan. Nama itu diambil sebagai makna bahwa komunitas ini tidak terjalin begitu saja secara insidental, melainkan terlahir dari sebuah cerita yang panjang dan ragam latar belakang individu di dalamnya.