PANGKEP – Pencanangan imunisasi Rotavirus (RV) nasional oleh Kementrian Kesehatan RI berkolaborasi bersama Unicef sebagai upaya mempercepat penanganan penyakit diare berat bagi bayi di Indonesia.

Kepala Unicef Kantor Perwakilan Wilayah Sulawesi – Maluku, Hengki Wijaya mengatakan kolaborasi yang dilakukan Unicef dan pemerintah ini dimulai dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan adalah langkah bijak penanganan penyakit diare bagi bayi usia dibawah satu tahun.

“Vaksin ini diperuntukkan untuk bagi bayi usia dibawah satu tahun mulai dua bulan,” katanya, Selasa (15/8).

Hengki mengungkapkan adanya sekitar 60 ribuan kasus anak Indonesia yang mengalami penyakit diare sehingga menjadi perhatian khusus dalam penanganan.

“Itu juga karena penyakit diare merupakan kasus kedua terbesar  penyebab kematian pada anak sehingga sangat diperlukan perhatian serius,” ujarnya.

Hengki juga mengatakan hal utama yang harus diperhatikan  adalah masalah gizi. Terutama gizi bagi ibu dalam pemberian asi yang merupakan asupan bagi bayi.

“Dukung gizi ibunya agar bisa memberikan asi eksklusif dan menjadi fokus Unicef serangkaian kegiatan ini,” ungkapnya.

Hengki berharap upaya Unicef paling utama adalah membantu penangkalan informasi hoax, diare itu real agar penyakit pada anak yang diketahui sangat mempengaruhi pertumbuhan bisa dicegah sejak dini.

“Kami sangat bersyukur karena masyarakat Sulsel sangat menerima adanya vaksin ini dibuktikan dengan antusiasme tinggi membawa anak mereka untuk mendapatkan layanan ini,” tutupnya.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, dr. Herlina mengatakan terus memberikan edukasi bagi ibu-ibu yang memiliki bayi untuk bisa memperhatikan pemenuhan Kesehatan bagi anaknya.

“Kami imbau ibu-ibu khususnya di wilayah ini untuk terus memperhatikan kebutuhan baik vaksinasi maupun imunisasi rutin sesuai kebutuhan anaknya,” katanya.

Selain itu, imunisasi rotavirus ini memang sangat diperlukan bayi sejak dini agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.