Dilaporkan : Tim Jelajah Jeneponto 161 (Tim JJ 161)

JENEPONTO – Butta Turatea adalah julukan Kabupaten Jeneponto, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan, tepat berada di kaki Sulawesi Selatan memiliki banyak keunikan yang mempesona sejak dulu hingga kini.

Saat ini usia Jeneponto memasuki 161 tahun tepatnya pada tanggal 1 Mei 2024. Keunikan Butta Turatea dapat di simak pada logo hari jadi Jeneponto yang ke 161 karya Erakaos, berikut fakta uniknya :

1.Kuda.

Sejak dulu Butta Turatea dijuluki kota kuda, ada banyak alasan Jeneponto identik dengan kuda terdapat kuliner khas, pasar hewan, pacuan kuda dll serta tentu saja lambang Jeneponto dengan sangat jelas menampilkan kuda sebagai simbol Kabupaten Jeneponto, (simak ulasan berikutnya : 10 fakta, Jeneponto Kota Kuda)

Dalam logo hari jadi Jeneponto ke 161, Erakaos menempatkan kuda atau Smart branding JOKA, sepasang kuda di sisi kiri dan kanan logo, menggambarkan keharmonisan dan kesetaraan, penempatan JOKA yang mudah terlihat menceritakan keterbukaan masyarakat Jeneponto terhadap perkembangan pembangunan.

Gambar kuda juga di perlihatkan pada puncak angka satu, lagi lagi menceritakan tentang ketangguhan kuda sebagai simbol kesiapan Kabupaten Jeneponto menghadapi tantangan kemajuan global, gambar kuda pada puncak angka satu adalah replikasi patung kuda yang terdapat di jantung kota Jeneponto sebagai ciri khas Jeneponto

2.Baling baling PLTB.

Sejak dibangun 2016 dan telah beroperasi secara komersial sejak 14 Mei 2019, keberadaan baling baling PLTB telah menjadi magnet pelancong untuk datang ke Jeneponto, ratusan bahkan ribuan pengunjung setiap tahun datang mengabadikan momen di baling baling PLTB Jeneponto.

Itu pula yang mengilhami, Erakaos menghadirkan baling baling PLTB di logo hari jadi Jeneponto, menampilkan sebagai angka satu serasa melengkapi keseluruhan kemajuan pembangunan Jeneponto saat ini, dengan usia yang ke 161, rupanya cerita kemajuan dan keunikan serta daya tarik kekinian sangat terwakili dengan baling baling PLTB Jeneponto.

3.Gunung pada titik tengah angka Enam.

Ada anggapan Jeneponto dikenal sebagai daerah gersang, kering dan tandus, rupanya menjadi berbanding terbalik dengan fakta Jeneponto yang sebenarnya, keberadaan kecamatan Rumbia dan seluruh cerita tentang Rumbia menjadikan cerita Jeneponto yang sejuk dengan aroma Kopi Rumbia yang khas diproduksi pada ketinggian 1000 – 1400 MDPL,

Gunung di tengah angka Enam menggambarkan keseimbangan dan keselarasan wilayah Jeneponto, pesisir, dataran dan pegunungan, menjadikan keanekaragaman dan kesempurnaan geografis Jeneponto sebagai penyangga pembangunan Sulawesi Selatan kini dan dimasa depan.

Dengan menempatkan tema hari jadi Jeneponto pada bagian penyangga logo, Erakaos hendak menuturkan jika pada hari jadi ke 161, Jeneponto siap Bersinergi dengan semua pihak, Terdepan dalam pembangunan dan Maju bersama dengan daerah lain di Sulawesi Selatan dan Indonesia.
(Desai lomba logo hari jadi kab Jeneponto ke 161″ Karya Erakaos No. registrasi 039).

Ditulis : Oji pajeka (Tim JJ 161)